6 Days in Iceland – Part 1

Chapter 1 : The Road To The Land of Ice and Fire

IMG_1496
Kiri ke kanan : Susu (me!!), Jun, Mark, Iwan

So here it is. I’m beyond excited for my next adventure. The land of ice and fire adalah julukan untuk iceland. Kalau kamu nonton Game of Throne, maka udah ga asing lagi sama iceland karena salah satu lokasi GOT shooting di iceland. I’ve been saving up for almost a year. This is actually trip aku yang paling menyita isi kantong. Iceland and UK. Probably duo maut yang cukup bikin kantong kosong. But trust me, semua pengorbanan ini bakalan kebayar.

Awal rencana trip ini bermula dari kumpul kumpul bocah di sebuah malam minggu. And somehow i overheard my friend yang notabene duduknya di ujung kiri banget dan gw di ujung kanan banget. So i guess my ear works so well. LOL. Rencana awal adalah temenku (sebut saja si A) akan pergi dengan si B. In the end malah B ga jadi, dan digantikan dengan C, D dan E. Kenapa cuma berempat, first of all karena kami akan driving sendiri di Iceland dan UK. Nah semobil itu isinya 4 orang beserta koper kami uda pas banget dan ga mungkin nambah orang lagi. Sumpek banget pasti. Kedua, i really avoided travelling with crowded group. 4 atau 5 for me udah maksimal. Kalau kebanyakan orang akan semakin susah nyatuin maunya masing masing orang.

Setelah menentukan peserta maka selanjutnya adalah menentukan bulan dan kisaran tanggal. Setelah menentukan bulan dan tanggal, maka selanjutnya adalah incer tiket pesawat. Jaman sekarang travel fair sering sekali dilakuin, so rajin rajin lah follow akun akun baik di instagram atau di twitter yang menginformasikan kapan diselenggarakan travel fair. Ga cuma travel fair, beberapa maskapai sering juga kasi promo beli online. Nah rajin rajinlah kalian cari info. Untuk pencinta tiket diskonan macam gw, uda pasti plan kayak gini harus jauh jauh hari (selain karena incer tiket murah, juga sekalian kumpulin duit untuk tabungan visa, booking hotel, sewa kendaraan, beli baju (is a must) dan biaya lain lainnya). Dan untuk yang pada nanya berapa biaya yang kami spend, don’t worry i will make a special chapter about how much i’ve spend for this trip so kalian ada bayangan kalau mau kesana.

Kita memilih untuk pulang dan pergi dari London, setelah tiket Jakarta-London-Jakarta ditangan (kisaran 9 juta untuk pp jakarta london) maka yang harus kami tentukan selanjutnya adalah itinerary kasar selama disana karena akan menentukan tiket menuju iceland dan scottland. Tiket menuju iceland sendiri akhirnya baru kita beli beberapa hari sebelum pengajuan visa karena berharap harganya akan turun. Walaupun in the end harganya didn’t go down at all.

Setelah penentuan tanggal fix, then the next step adalah mulai booking hotel secara bertahap. Khususnya yang mao travelling ke iceland saat winter, hotel baiknya udah dibook jauh jauh hari banget karena hotel hotel favorit biasanya udah full book. Ada alasan kenapa beberapa hotel menjadi incaran para traveller, alasan utama adalah karena lokasi hotel tersebut mudah untuk menemukan aurora. Well that’s everyone goal right? Aurora, cahaya cantik yang akan memukau setiap mata yang melihatnya. Fenomena alam yang buat gw pribadi adalah keajaiban. Keajaiban yang uda pasti ga akan pernah muncul di negara tercinta ini. Setelah bikin research akhirnya gw mencoba menyusun itinerary selama di iceland. Setelah kesusun lengkap, maka selanjutnya rembukan dengan team untuk pemilihan hotel.
By the way i have to say, this team is one of the best travelling team i’ve ever have. Semua punya andil dalam perjalanan ini. My job mostly is menyusun itinerary, how to go there, admission fee untuk setiap lokasi, jauh perjalanan dan sebagainya. Ada yang bertugas menyusun budget dan merangkum biaya. Ada yang bertugas untuk hunting tiket. Everyone giving an idea. Guys this is very important loh. Lebih baik diplanning diawal daripada pada ngomong terserah tapi pada pelaksanaannya ngedumel dan akhirnya merusak rencana (dan mood).

Setelah pesawat dan hotel dan itinerary siap, the next and the most scarier step is of course applying visa. Hal yang perlu diperhatikan adalah semua hotel uda harus dibooking ya guys pada saat pengajuan visa. Terlepas hotel tersebut uda dibayar atau belum, yang penting ada bukti email booking hotel. Khusus AirBnb biasanya harus dibayar full dimuka. Karena keterbatasan waktu dalam pengurusan visa, maka kami memutuskan untuk memakai agent.

Sebetulnya syarat pengajuan visa sama aja pada umumnya, kecuali visa UK karena dibutuhkan kartu keluarga, akte lahir yang ditranslate ke bahasa inggris (please jangan translate sendiri ya guys, karena kedutaan membutuhkan translator yang terakreditasi). Selebihnya sama aja, beberapa syarat umum seperti tabungan selama 3 bulan terakhir sekitar 50 juta should be fine, surat keterangan kerja dari perusahaan untuk yang bekerja sebagai jaminan kalau kita akan balik kembali ke negara ini dan ga kerja disana, asuransi travelling juga dibutuhkan sebagai salah satu syarat pengajuan visa. Karena kita semua kerja, so kita memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada agent, in this case, melalui dwidaya.

Visa pertama yang kita buat adalah visa UK. Setelah dokumen lengkap, kita ke dwidaya untuk kasi semua dokumen yang diminta plus bayar biaya pembuatan dan biaya insurance. So kita bertiga menyerahkan dokumen lengkap ke dwidaya dengan biaya 2 juta belum termasuk insurance. Yang satu lagi memutuskan untuk memakai bantuan temannya. Kurang lebih 15 hari kerja visa dikatakan akan ready. Nah kebayang kan gimana ga tenangnya hidup sama jantung selama nunggu visa keluar. Hari yang ditunggu tunggu tiba. Praise the Lord, our visa approved! my first ever UK visa. So glad. Eh wait, there’s also a bad news. Satu temen kita ga diapprove. It is actually a problem. Why? well first of all, we’ve been planning everything the whole year, so missing one person is like changing everything. Plus, he is our super driver selama di iceland nanti.

So pertanyaan selanjutnya adalah kenapa visa dia ditolak? Pertama tama, background temenku ini adalah membantu usaha orang tuanya, so basiclly ga ada yang namanya salary tetap. Kesalahan pertama adalah pada saat mengisi formulir temenku stated kalau dia menerima salary sejumlah xxx. Disitulah masalah terjadi, pihak kedutaan tentu ga menemukan salary yang distated di rekening tabungan temen gw. Kedua, rekening yang dipakai adalah rekening transaksi sehingga tidak adanya jumlah mengendap yang ditentukan. Dan yang paling fatal adalah si pihak yang membantu temen gw ini mengisi di formulir kalau doi akan travelling sendiri. Pihak kedutaan mungkin berpikir kalau temenku ini akan cari kerja dan jadi illegal worker di UK. Masalah uda terjadi, selanjutnya adalah mikirin solusinya. Banyak yang bilang kalau visa UK udah ditolak maka butuh 6 bulan kemudian untuk apply lagi. Well, we don’t have that much of time. So jalan selanjutnya adalah apply visa express dengan dibantu agent lain yang sudah berpengalaman dibidangnya. Biaya visa express tentu lebih mahal, as far as i can remember, sekitar 6 juta. Sambil benerin semua dokumen untuk menghindari kesalah pahaman, kita akhirnya lanjut dulu untuk apply visa selanjutnya yaitu schengen (melalui denmark). Visa schengen lebih ga ribet dibanding visa uk and i already have schengen visa few years ago, jadi agak lebih tenang. Singkat cerita, visa schengen kami approved semua. One less problem to think about. Kurang lebih waktu kami adalah H-14, i swear all of us prolly feeling drop dead nervous waiting for our friend’s visa. Singkat cerita. Skip. Skip. Skip. Truly a miracle and a bless, visa temenku diapprove sodara sodara!!!

Chapter 2 : The Strike of Icelandair’s Airline Engineer

16 Desember 2017

Hari yang dinanti nantikan akhirnya tiba. Jam 14:30 kita akan berangkat menuju hongkong untuk transit selama 4 jam. Namanya flight jauh, semua perlengkapan harus disiapin, mulai dari lagu lagu di iphone sampe obat tidur. Ed sheeran’s Perfect totally on repeat. Disamping kiri gw adalah bapak bapak paruh baya berumur 50an dan disamping kanan gw adalah om om yang bernama jun yang berumur 35an (i hope he is not reading this one lol). Yang dua lagi posisi duduknya persis dibelakang gw (iwan dan mark).

Ga banyak yang bisa dilakuin di bandara internasional Hongkong selain makan malam. Dinner gw malam ini adalah semacam lamien dengan udang dan pangsit. Jangan tanya ge makan di restoran apa, because i can’t remember. Intinya enak deh. Tanpa bertele tele, Voila! kita sampe di bandara internasional Gatwick. Apa yang dilakuin selama dipesawat ya tentu kalian udah tau lah ya. Tidur, bangun, kencing, makan, nonton film and repeat.

17 Desember 2017

Sebelum berangkat kita terima email yang bikin deg degan sangat. I hate drama but i guess the drama loves me. Email dari Iceland Air berisi adanya mogok kerja dari para engineer yang kemungkinan akan berdampak pada jadwal penerbangan, walaupun baru “kemungkinan” tetep aja berbagai kemungkinan terburuk uda ngalur ngidul di kepala kita. Akhirnya berbagai usaha pun kita lakuin, mulai dari contact pihak agent yang menjual tiket iceland air sampai usaha contact langsung ke iceland air. Gw pribadi ga terlalu mikirin karena there’s nothing we can do  regarding this situation. Concrete action baru bisa kita ambil setelah nanti bener bener ada keputusan dari iceland air. Dan tibalah kami di gatwick sekitar jam 6 pagi waktu lokal UK.

Ada 2 hal yang harus kita lakuin di gatwick. ok sebelumnya gw cerita dulu soal urusan koper koperan kami. Masing masing bawa dua koper, yang satu untuk dibawa ke iceland and the other one stay in UK. Kenapa begitu? karena di iceland kita sewa mobil, sangat ga mungkin bawa bawa semua koper dalam satu mobil. Beberapa opsi untuk penitipan koper kami di UK adalah, titip di bandara, titip di temen di UK atau titip di airbnb tempat kami akan menginap nanti. Setelah rembukan cukup lama, dengan memperhitungkan biaya, waktu dan tingkat keribetan akhirnya memutuskan untuk titip koper ke temen yang stay di UK. So tugas pertama kami adalah mencari jasa pengiriman koper di bandara gatwick. Biaya pengiriman dari gatwick ke oxford dengan total 4 koper kisaran 217 pounds (kisaran 4 juta lah ya). Urusan koper selesai, selanjutnya adalah menuju counter iceland air to see if our flight is delay or not. Thank God semuanya masih sesuai rencana, ga pake delay dan ga pake cancel. Malahan dapet berkah, jadi total koper yang dibawa ke iceland adalah satu koper besar (untuk masuk bagasi) sisanya adalah 3 koper size cabin dan 3 tas ransel. Secara teknis ternyata cuma boleh bawa satu koper atau satu tas. Nah karena lagi ada pemogokan maka kami dikasi free of charge untuk koper kecil kami masuk bagasi. Eh iya, dikasi complimentary wifi juga loh selama dipesawat. Selalu ada hikmah dibalik sebuah tragedi…wink…wink. Oh iya harga tiket pesawat London – Reykjavik pp total 3,4 juta.

Tiba di bandara keflavik sekitar pukul 4 sore. Walaupun judulnya jam 4 sore, langit uda gelap kayak jam 7 malem secara selama winter sunset itu jam 3an. Oh iya bandara keflavik ini punya design yang bagus dan bandara ini tenang banget, ga seperti bandara internasional lain yang sibuk luar biasa. Selesai semua urusan imigrasi, kami menuju ke terminal shuttle bus untuk ke tempat rental car (cuma 2 stop dari bandara and it’s a free service). Selama di iceland kami memakai jasa penyewaan Blue Rental seharga ISK 74500 (sekitar 9,6 jeti)  untuk 6 hari udah included wifi, gps dan extra driver. Extra driver disini artinya ada berapa orang yang akan nyetir mobil. Untuk menghindari kelelahan maka 2 temen kami akan nyetir bergantian and thats why kena charge tambahan lagi. Walaupun in the end cuma satu orang yang nyetir sih.

IMG_2558

First stop. Blue Lagoon. Blue lagoon geothermal spa adalah salah satu tujuan wisata wajib di islandia. Kalian bisa bersantai sejenak sambil berendam di air panas berwarna biru dan menikmati pemandangan (ini berlaku siang hari only ya guys). Berhubung kami milih jam 6 malem maka semua kecantikan yang ada difoto foto siang hari tentu aja ga keliatan. Lagian kenapa juga milih malem, well karena disusun jadwal yang sangat padat maka blue lagoon harus mengalah untuk malam hari di hari pertama kita di iceland. Biaya masuk Blue Lagoon tergantung sama jam masuk yang kalian pilih, siang hari tentu lebih mahal dan ada berbagai paket yang bisa kalian pilih. Paket yang paling murah hanya included masker lumpur free flow ampe kalian bosen. Cuaca saat kita tiba di iceland adalah hujan, walaupun ga gede gede amat, tapi ya hujan sih. Segala bayangan gw mao leha leha dan berfoto foto ria agak musnah. Pembelian tiket melalui online ya guys, but maybe bisa beli ditempat, i’m not sure. Tapi ada baiknya beli online daripada kehabisan tiket on the spot. Bukti pembayaran yang udah kita print dituker dengan gelang elektronik yang juga berfungsi sebagai kunci loker (kayak di Fitness First gitu deh). Pemandangan di ruang ganti adalah penuh dengan orang orang yang bertelanjang ria (pria dan wanita dipisah ya guys pastinya). Setelah berbilas dan bawa kamera, we’re so ready to chill out and have some hot moment. Begitu buka pintu menuju kolam (i don’t what’s the right word but i guess ya it’s a huge pool) fuck fuck fuck angin dingin dan hujan langsung menusuk badan. Boro boro mao foto sana sini, megang kamera aja uda shaking. Untung temen gw bawa kamera hp anti air, jadi gw memutuskan untuk balik ke loker room untuk masukin kamera kedalem loker. Kurang lebih kita maen maen di blue lagoon sekitar 1,5 jam…sambil bermasker ria (sekali lagi free flow banget loh guys, bisa maskerin badan, muka, suka suka kalian deh). Berhubung uda laper dan dingin dan uda ga tau mau ngapain lagi, so we decided to end our trip today and go find some food.

Rencananya adalah kita mao cari groceries store untuk beli beberapa bahan makanan (mao masak ceritanya). Tapi berhubung udah pada tutup, jadi berhenti aja di subway restaurant. Jujur uda cape banget dan uda ga mood ngapa ngapain juga. Sampe dimobil gw langsung tidur. Oh iya tadinya berencana untuk beli krona (mata uang islandia) di bandara ataupun di kota, tapi ternyata di islandia semua transaksi bisa menggunakan credit card loh guys, any amount. Jadi untuk yang males beli mata uang krona, kalian bisa pake cc kalian, just make sure you have enough limit. Malam pertama ini kita stay di Reykjavik Hostel Village. Satu room ini isinya satu king size bed dan satu ranjang susun sehingga pas untuk kita berempat.

Chapter 3 : Somewhere in Snaefellsness

18 Desember 2017

Kalau di Itinerary sih hari ini banyak banget tempat tujuan, mulai dari kirkjufell mountain, kirkjufell falls, blackchurch, sampe mao liat seagulls. Tapi rencana tinggal rencana. Keluar hotel sekitar jam 9:30 pagi, which masi gelap banget as if it’s around 4 am kali ya. Winter di iceland emang sunrise nya agak agak telat, kalau beruntung (baca : cerah) maka jam 10an uda terang, kalau apes (which happen today, baca : mendung dan hujan) jam 11 siang juga masi gelap dan berkabut. Tujuan hari ini adalah ke daerah Snaefellsnes, sekitar 2 jam – 3 jam dari kota Reykjavik. 2 jam itu dengan catatan kaga pake berhenti ya guys. Karena mereka hobi makan, maka memutuskan untuk berhenti di toko kue sambil bersantai sejenak. Secangkir coklat panas dan sepiring kue menjadi hiburan kami dikala hujan yang tambah deras dan ga kunjung reda. Cuaca kayak gini tentu bikin harap harap cemas mengingat lokasi yang akan dikunjungi adalah outdoor.

Kabut dan hujan menjadi teman seperjalanan kami. Kabut dan hujan bukan menjadi hambatan bagi kami untuk menikmati panorama islandia yang luar biasa cakep. Gunung gunung berbalut es menjadi santapan untuk mata kami. Sempat berhenti di beberapa lokasi untuk berfoto ria sekaligus meregangkan kaki dan menghirup udara segar non polusi (ya iyalah secara mobil jarang banget). Singkat cerita dan singkat cerita tibalah kami di Kirkjufell waterfall dengan berlatarkan gunung kirkjufell yang gagah. Ga seperti gunung gunung lainnya, Kirkjufell mountain berbentuk runcing seperti topi para penyihir.

IMG_1464 2
Kirkjufell Mountain and Kirkjufell Falls

Hujan dan angin sekali lagi ga menjadi hambatan kita untuk jalan kaki ke Kirkjufell Falls. Ga banyak turis yang ada dilokasi itu pada saat kami tiba, sekitar 10 orang deh total. It makes me wonder, is it because of the weather or are we a bit late to visit the location? However, like my friend said, there’s always a story behind every picture. Setapak demi setapak kami lalui sambil melawan angin dan hujan. Derasnya suara air terjun pun berpadu dengan suara warna sang angin. Kepingan kepingan es pun terlihat disepanjang sungai tempat bermuara sang air terjun. Warna warna coklat tua yang basah menghiasi sekitaran air terjun. Kirkjufell mountain sendiri adalah salah satu tempat favorit untuk si cahaya dari utara muncul. Setelah puas berhujan hujan dan berangin angin ria, kita putuskan untuk mengakhiri perjalanan hari ini (well that’s because we are wet from head to toe) dan jujur dengan kondisi yang uda mulai gelap, ga ada gunanya ke lokasi lain. Sambil jalan balik menuju hotel selanjutnya, kita berhenti di supermarket/restaurant untuk ganti baju, celana dan sepatu. Sambil makan dan menghangatkan diri (maklum belum lunch) kita berleyeh leyeh sejenak sebelum rute panjang menuju lokasi penginapan selanjutnya yang deket banget sama Golden Circle. Minniborgir Cottages adalah tempat penginapan selanjutnya, dengan harga 187 eur semalem, we got everything satisfied. A nice and warm cottage, complete with family room and kitchen and everything. Ruang tamu spontan menjadi tempat untuk keringin baju, celana dan sepatu kita yang basah. Lokasi jalanan sekitar hotel totally very icy, jadi jalan secara perlahan lahan sambil bawa koper dan tas menjadi panduan yang wajib, unless you wanna how does it feel to fall on ice. The night is still young but we have to end it early. Good night everyone, see you all in the next chapter.

 


24 respons untuk ‘6 Days in Iceland – Part 1

  1. Wahhh… Jd pengen kesana nih kak..
    Suka dengan kalimatnya yang ini “Lebih baik diplanning diawal daripada pada ngomong terserah tapi pada pelaksanaannya ngedumel dan akhirnya merusak rencana (dan mood).”
    Most indonesian people seperti itu.. kata2 sakti TERSERAH.. he5x..

    Thanks for your sharing mas..

    Suka

Tinggalkan komentar