2020 Part 1 : Save The Day

Prelude : The Meaning of 2020

Wow. 2 tahun sudah berlalu sejak terakhir gw nulis di blog ini. 2 tahun. Banyak hal yang terjadi. Saat gw nulis ini sudah di bulan oktober 2020. A lot of thing happened right? Gw gimana? sama kok. Kadang masi ga percaya sama kejadian di tahun ini. Kalau dirangkum tahun ini cukup kompleks buat gw. Gw cuma mau bilang “Let’s survive together, we can make it!” Lakukan apapun yang kalian bisa untuk tetep bertahan dan semangat. Whatever makes you happy, just do it. Dan jangan lupa untuk berdoa. Ga ada jalan lain selain berserah kepada Tuhan. Oh iya, satu lagi Be Kind to Another sangatlah penting. Because eventually all of created by God no matter what we looks like. We are one.

Chapter 1 : Through The Rain

Selazimnya awal tahun, semua orang penuh dengan resolusi baru. Gak terkecuali gw. Berbagai rencana detil udah gw tulis untuk dilakuin di tahun ini. Travelling? Tahun ini rencananya ke Filipina di bulan maret, ke Jepang di bulan Mei dan terakhir ke Mesir dibulan oktober. Ga ada yang prepare akan apa yang akan terjadi di beberapa bulan kedepan. Gimana kalau kita mulai dengan kejadian di 1 Januari. Banjir Gede, like nobody prepare this will happen! Hujan gede mulai turun sekitar 31 desember 2019. Seperti biasa, akhir tahun orang orang merayakan end of year. Ga ada yang menyangka ketika banjir mulai menghampiri rumah rumah warga disaat subuh. Yes, disaat semua sedang tidur karena kelelahan merayakan akhir tahun. Atau in my case, ya emang itu saatnya tidur sih walaupun gw ga ngerayain apapun haha. Salah satu hal yang gw inget adalah gw tetep terobos banjir untuk gym di Mal Ciputra. I know i’m kinda a gym freak but i have to start 2020 with something positive right?

Gw ga inget persisnya tanggal berapa gw masuk kerja karena efek banjir yang bikin jalanan susah diakses. Banjir kali ini efeknya luar biasa, selain warga yang rumahnya kebanjiran, beberapa mal juga terkena dampaknya. Salah satunya adalah mal taman anggrek dimana sumber listriknya kebanjiran sehingga selama beberapa minggu mereka terpaksa tutup. Satu hal yang gw inget adalah hari pertama masuk kerja gw dapet kabar bahagia banget…yang adalah gw dapet travel voucher sekitar 20 juta atas kontes tahun 2019. I mean…come on, 20 juta rencananya akan gw pake untuk trip ke Mesir. Saat itu gw berpikir “Wah pertanda bagus banget nih, hari pertama udah dikasi berita bagus”. Oh iya gw bekerja di salah satu institusi keuangan yang sebaiknya dirahasiakan, well someday i might talk about it but well, later. Nama perusahaan gw ganti aja dengan “Arkham Asylum”

Chapter 2 : Arkham Asylum

Masuk bulan februari mulai dengan isu wabah covid, yang saat diketahui dimulai dari kota Wuhan di China. Indonesia belum? Belum banget yang notabene agak aneh karena negara negara lain mulai melaporkan kasus covid. Beberapa teori yang beredar saat itu adalah indonesia negara tropis sehingga virus ga bisa bertahan hidup disini dan beberapa teori lainnya. Di satu sisi bersyukur banget kalau memang virusnya ga bisa berkembang disini karena gw inget, dulu saat virus SARS heboh di negara lain, Indonesia aman terkendali, jadi ya gw pikir “Well, this could be the same case”. Let’s move from covid for a while, it will have it’s own story later. I mean a BIG one. so yeah.

Let’s talk about Arkham Asylum (ingetin lagi ini adalah julukan untuk tempat kerja gw). Ok jadi job gw adalah kumpulin dana dari nasabah yang kemudian dikelola oleh perusahaan dengan berbagai pilihan tenor dan rate sebagai imbalan kepada nasabah. Selama ini ga pernah ada kejadian perusahaan ini mengalami yang namanya gagal bayar. Nope. Never. Telat bayar bunga pun ga pernah sama sekali. Dan selama ini gw selalu ekstra hati hati sama tempat gw kerja, karena gw ga mao ngalamin apa yang orang lain alamin. But i guess, this is life right? Sekitar minggu kedua Februari, tiba tiba salah satu rekan kerja bilang “kayanya nasabah gw transfer dana kok belum masuk ya?” . Saat itu gw ga ada pikiran apapun karena di hari yang sama dana nasabah gw masi bisa keluar sampai tujuan dengan selamat tanpa kekurangan sepeser pun. Sampai akhirnya keesokan harinya gw denger lagi kalau dananya nasabah rekan kerja gw masi belum masuk ke rekening tujuan. OK, mulai panik. Saat itu para atasan mulai memberikan penjelasan bla bla bla. Sebisa mungkin kita menunggu penjelasan dan solusi yang masuk akal. Sampai akhirnya semakin banyak dana yang ga bisa dicairkan. Berita pun mulai menyebar hingga akhirnya gw dengan amat sangat takut harus menyampaikan berita buruk ke nasabah. Takut? ga usah ditanya lagi. Selama beberapa minggu kedepan tingkat stress yang melanda kita semua bener bener over the top. Makian dan dering telepon ga berhenti dari para nasabah yang meminta penjelasan. Pagi ke malam, malam ke pagi, pagi ke malam lagi, setiap hari selama beberapa minggu. Berat badan gw turun sekitar 3-4 kilo dibulan februari dan maret. Mengingat selama ini diet mati matian ga turun turun, well this is another positive thing that happen to me lol. Secara mental, i’m not ok but i have to go through this. Mulai dari nangis sampe ketawa sendiri udah jadi makanan sehari hari dibulan februari. I mean, come on, beban mental yang harus gw tanggung karena duit nasabah yang ga bisa keluar itu luar biasa berat. Sabtu dan minggu adalah hari yang sangat gw nantikan karena didua hari itu gw cukup tenang karena ga ada nasabah yang cari gw. Senen sampe jumat? ga usah ditanya lagi. Neraka! This is what i called Hell on earth. Sekitar bulan maret “Arkham Asylum” mulai takeover nasabah dengan cara memanggil satu persatu nasabah dan diberikan penjelasan dan berbagai skema yang berubah rubah dari waktu ke waktu. Terus apakah nasabah bisa terima? Ya kagalah, come on, duit ratusan juta hingga miliaran nyangkut dan ga bisa dicairkan. Dari karyawan hingga nasabah nasibnya sama semua.

Berbagai skenario dikepala gw sudah bermunculan, salah satunya tentu saja pikiran akan diphk. Negatif? Enggak kok, mencoba berpikir realistis aja. Ga ada perusahaan yang akan tetap mempekerjakan karyawannya disaat perusahaan aja ga bisa balikin dana nasabah. Sejak Arkham Asylum gugur, maka perusahaan sejenis Arkham Asylum pun mulai berguguran bagaikan bola salju. Saat itu adalah saat yang mematikan untuk perusahaan semacam Arkham Asylum. Trauma, takut, sedih, panik semua campur jadi satu. Gw ga bisa memikirkan saat “ini” , tapi harus memikirkan harus kerja apa kalau sampai diphk. Semua rencana buyar.

Chapter 3 : Everything Fades Away

Memory oh Memory

Seperti yang gw bahas di chapter sebelumnya, berbagai skenario untuk nasabah ditawarkan. Satu per satu nasabah mulai dipanggil dibulan maret ini. Untuk karyawan gimana? Saat itu yang gw tau adalah phk akan terjadi secara bertahap dari bulan maret sampai bulan mei. Saat itu gw dapat info kalau gw salah satu yang akan dipertahankan. OK lah agak tenang dikit. One less problem to think about.

Bulan maret ini mulai muncul kasus covid pertama diindonesia. Well, kelihatannya kekebalan yang selama ini dibicarakan hanyalah bualan omong kosong belaka. Beberapa negara mulai menerapkan lockdown total untuk mencegah virus yang semakin menyebar. Lockdown adalah dimana semua aktivitas masyarakat dibatasi. Sebagai contoh warga Melbourne hampir tidak melakukan kegiatan ekonomi secara normal. Warga dibatasi ke luar rumah maksimal hanya boleh 5km dan itupun dibatasi durasi 1 jam. Karena kasus pertama mulai muncul, berbagai spekulasi mengenai lockdown dijakarta juga bermunculan. Warga mulai borong makanan di supermarket. Gw ikutan ga? sejujurnya ga ikutan sama sekali. Saat itu cuma beli indomie sedikit dan beberapa makanan frozen just in case kalau beneran lockdown. Istilah work from home pun mulai digaungkan di indonesia. Arkham Asylum gimana? sama kok, saat itu sekitar minggu ke empat bulan maret kita diminta untuk stay at home.

Persisnya tanggal berapa gw ga inget, tapi saat itu diketahui ada nasabah yang mengajukan PKPU terhadap Arkham Asylum dengan harapan akan ada jalan keluar yang lebih baik. Proses yang sangat panjang berakhir di bulan juli dimana PKPU berujung perdamaian antara Arkham Asylum dengan nasabah.

Oh iya inget kan tadi gw sempat bahas kalau akan ada PHK tapi secara bertahap. Well, gw ga akan lupa tanggal 31 Maret 2020, muncul surat edaran kalau kita semua diPHK sejak 31 Maret 2020. Expected tapi ga sangka akan secepet ini. Well, Everything Fades Away.


Tinggalkan komentar