10 Days at The United Kingdom – England Part 1

Chapter 1 : Welcome to The Great Britain

23 Desember 2017

Selesai dari trip di Iceland, kita langsung terbang kembali ke London. Dalam keadaan yang sangat lelah, rombongan spice girls (yes i’m talking about us!) tiba di bandara Luton. Jam menunjukkan pukul 23:20 tanggal 22 desember 2017, selesai melewati imigrasi dan lain lain maka kami pun mencoba untuk memesan uber karena merupakan alternatif tercepat untuk tiba di tempat penginapan kami. Kejar kejaran dengan waktu karena pagi pagi buta kami sudah harus bangun untuk pergi ke Warner Bros Harry Potter Studio. Dan by the way, disini Uber itu sama seperti di Jakarta, ga boleh masuk ke bandara. Jadi sempet terjadi adu makian “fuck you” “fuck you” an antara supir uber kami dengan petugas. Untungnya ga ada insiden lebih lanjut karena kami uda terlalu lelah kalau harus berhadapan dengan drama drama lain.

DSC00838

Tempat tinggal kami untuk 3 malam adalah air bnb berupa apartemen di jalan Jamaica Street. Bangunan bangunan rumah ala ala The Conjuring pun mulai terlihat. Kesan pertama gw terhadap UK yah sesuai ekspektasi gw, kelam dan moody. Persis sama seperti yang kalian lihat di film film. Rumah rumah bergaya Victorian dan Georgian pun terlihat menghiasi perumahan perumahan di London. UK edisi winter ga beda jauh sama di iceland, minim matahari. Makin lengkaplah suasana moody ala ala Adele dan Sam Smith. Bahkan gw sampe berpikir no wonder Adele dan Sam smith bisa bikin lagu lagu sedih, lah wong atmosfir kotanya aja begitu.

Pagi pagi buta kami bangun dan siap siap untuk pergi ke Warner Bros studio. Ye kan daripada nyasar terus telat jadi mending bangun pagi deh soalnya perjalanan menuju lokasi lumayan jauh. Sekitar jam 7 pagi kita jalan menuju underground, sempet bingung sistem train dan tube nya karena tergantung sama zona juga. Dan yang perlu diperhatikan adalah untuk tube dan train menggunakan kartu yang berbeda. Untuk pembelian tiket satuan juga ga bisa pake duit yang pecahannya gede banget ya guys, maksimal 20 pounds. Jadi akhirnya beli minum di grocery store supaya dapet pecahan kecil. Eniwei gw mao norak dikit, jadi di grocery store udah disediain mesin otomatis atau self service gitu bayarnya, jadi ga perlu antri di kasir.

Here’s come the drama, the perk of travelling without tour adalah adanya kemungkinan salah jalan. Yes kita salah turun station, nah mateng ga lo. Kebingungan bagaikan anak hilang akhirnya kita pesen uber, bahkan kita sampe disamperin salah satu warga yang lagi jogging

Bule : “are you guys lost around here?”

Me : “ya we’re about to go to harry potter studio but i think we stop at the wrong station”

Lalu si bule jelasin kalo kita emang salah turun stasiun dan memang paling cepet ya naik uber untuk langsung ke lokasi harry potter. Singkat cerita ya udah kita dapet deh ubernya, ternyata uber driver ini berasal dari somewhere in Timur Tengah. Dia cerita kalau dia udah 4 tahun menetap di london, mata pencaharian utama memang sebagai uber driver. Dia bahkan bilang selama dia menetap di UK, dia belum pernah masuk ke Harry Potter studio. Cuaca pagi itu sedang mendung dengan hujan rintik rintik. Kicauan burung burung menemani pagi kami yang indah namun bikin deg degan. Ranting pohon pohon yang sudah rontok karena musim dingin menghiasi jalanan diperumahan sekitar.  Sekitar 10 menit akhirnya kami tiba di lokasi. Jantung gw pun berdetak kencang bukan karena ada yang cakep dan gw taksir, tapi karena excited akan melihat langsung Harry Potter studio. Anggaplah gw adalah sibocah umur 12 tahun yang kesenengan untuk dateng ke theme park. Antrian orang orang yang penuh gairah pun mulai terlihat. Sementara temen temen sedang sibuk cetak tiket, gw sibuk instastory dan foto foto. Untuk kisah lengkap selama di Studio bisa kalian baca disini ya Harry Potter and One Magical Day

IMG_1662

Chapter 2 : Lost in Regent Street

Next destination itu adalah Buckingham Palace. Buckingham Palace adalah kediaman resmi ratu Inggris. Istana ini merupakan tempat untuk menyambut tamu negara, peristiwa kenegaraan dan juga sebagai tempat wisata. Ketika kita tiba dilokasi ini, suasana udah gelap dan anginnya dingin banget. Melewati taman hyde yang agak terkesan suram dimalam hari tapi dipenuhi oleh orang orang yang lalu lalang.  Alunan musik dari para street artist menghiasi dinginnya malam ini (atau lebih tepat dikatakan sore hari karena memang sebetulnya baru jam 5 sore) Dan saat ini gw cuma berdua, sedangkan 2 orang lagi sedang ke oxford street untuk ambil koper kita yang emang kita titipkan disana. Berhubung Istana sudah tutup untuk umum, maka kami cuma foto didepan istana dan duduk duduk menikmati suasana. Kalian pasti pernah  ngerasain juga momen dimana ga mau motret, ga mau update status dan cuma mau duduk and do nothing. Bener ga? Sekitar 30 menit kita duduk duduk sambil ngeliatan orang orang yang sibuk selfie, sibuk foto dan sibuk pacaran (ok i wish you were here! you know who you are).

IMG_3141

Selanjutnya karena ga ada tujuan yang jelas, well karena udah pada tutup sih jam segitu. Jadi kita cuma jalan aja ngikutin arah jalan atau lebih tepatnya jalan lurus menuju london eye yang kelihatan dari tempat kami berdiri tapi sebetulnya ga tau lokasi itu jauh apa deket. Tujuan utama sebelum mencapai london eye adalah WC! gw uda kebelet mampus. Berjalan menyusuri taman yang cakep abis (kayanya sih cakep, berhubung uda gelap jadi ga keliatan apa apa), akhirnya ketemu toilet umum. Setelah puas pipis, nah sekarang uda bisa tenang hunting location. Jalan jalan santai tanpa diuber uber mau kemana emang paling nikmat. Suddenly i remember dulu waktu diparis juga sempet jalan tanpa tujuan yang akhirnya berujung di Champ Elysees. Ok balik lagi ke masa sekarang. Lagi jalan sambil motret, gw ngeliat ada jalan yang dari jauh keliatan sparkling bersinar sinar. Akhirnya kita menuju ke jalan itu tanpa tau tempat apakah itu. Mungkin kalian bertanya, kenapa ga nyalain GPS? ya soalnya saat itu kita berdua ga ada yang beli SIM Card.

IMG_1669

Sepanjang jalan misterius itu bikin gw ternganga saking cakepnya. Dekorasi hiasan natal menghiasi langit langit sepanjang jalan misterius. Nama jalan itu adalah Regent Street. Lampu lampu yang membentuk figur malaikat digantung sepanjang jalan, catat ya! sepanjang jalan! Toko toko bergaya bangunan abad 19 menghiasi kiri dan kanan jalan. Berbagai toko terkenal seperti Jo Malone, Burberry, Super Dry bisa kamu temui disini. Dan kita ketemu restoran ramen! Gw butuh micin for sure! Apalagi pada ngantri didepan toko demi makan itu ramen, ya udah kita makin penasaran deh. I mean i really miss asian food so bad. Setelah menunggu sekitar 20 menit, tibalah giliran kita berdua untuk menyicipi ramen yang ada di London. Sebetulnya sih ga beda sama ramen ramen yang ada di jakarta, tapi berhubung uda kangen banget sama masakan asia, maka ramen yang menghangatkan tubuh dan lidah itupun terasa amat sangat nikmat. Untuk gambaran singkatnya regent street ini mungkin seperti Times Square di New York atau Shibuya di Jepang. Eh iya pemandangan yang tentu uda ga lazim lagi adalah si telepon merah dan bus merah sebagai icon nya London. So you guys jangan lupa berfoto foto dengan si telepon merah ya.DSC01059

DSC01069

Kata orang the night is still young. Mumpung di london jadi gw dan temen gw memutuskan untuk pergi clubbing. Salah satu tempat yang sering didatangi oleh selebriti dunia adalah G-A-Y bar. Kita memutuskan untuk kesana karena penasaran, but guys emang dasar apes dan bodoh sih lebih tepatnya, gw ga bawa paspor! Setelah mencoba merengek rengek pun tetep ga dikasih masuk. Ah damn banget kan. Ok kita putuskan untuk berkunjung ke club lain di lokasi yang masi berdekatan. Kali ini kita dikasi masuk tanpa paspor dan tanpa fee entrance. Tapi mungkin juga karena belum tengah malem jadi rada sepi. Karena berasa garing, we decided to end the night and just go back to the apartment. Fiuh maybe next time yah.


12 respons untuk ‘10 Days at The United Kingdom – England Part 1

Tinggalkan komentar